CITRA DIRI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Hasil Kongres XIV IPNU Tahun 2003
MUKADIMAH
Niatan yang luhur untuk memelihara, mengatur, dan memakmurkan bum! sebagai aktivitas suci merupakan tugas kehormatan yang diberikan Allah SWT, kepada Manusia sebagai "Khalifatullah fil Ard//". Memberikan inspires! kelembagaan dan individu kader-kader IPNU untuk merumuskan "konsepsi idiologis" berupa "Citra Diri IPNU" sebagai panduan pikir, perilaku dan berorganisasi.
Pokok pikiran Citra Diri IPNU adalah pengejawantahan pelaksanaan misi khalifah. Disadari, keluhuran misi ini merupakan amanah dari Allah SWT yang wajib ditunaikan oleh setiap insan sesuai dengan hukum-hukum-Nya yang dimanifestasikan dalam ayat-ayat qauliyah dan kauniyah-Nya.
Makna dan fungsi manusia sebagai khalifah memiliki dimensi sosial (horisontal), yaitu mengenal alam (Q.S. 2:32), memikirkannya (Q.S. 2:164) dan memanfaatkan alam dan isinya demi kebaikan dan ketinggian derajat manusia sendiri (Q.S. 11:61). Sedangkan fungsi manusia sebagai abdillah memiliki dimensi ilahiah (vertikal) yaitu dengan mempertanggungjawabkan segala perbuatan dan ucapan di hadapan Allah.
Inin kehidupan yang nyata, manusia secara sosiologis lupakan suatu komunitas atau kelompokyang memiliki ii nilai kemanusiaan, yakni moral, nilai sosial, dan nilai linuan. Ketiga nilai iniyang akan membedakan derajat nusia satu dengan manusia lainnya.
,SAN HISTORIS
ulisi IPNU fase Pendirian dan dinamika perubahan.
U yang lahir pada tanggal 24 Februari 1954 M, Icpatan dengan 20 Jumadil Akhir 1373 H, hingga njclang Kongres XI tahun 1988 mempunyai (injangan "Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama". Sesuai <jon namanya, maka dalam rentang waktu tersebut, ihinaan IPNU tertuju hanya pada Pelajar-Pelajar NU () masih muda dan duduk di bangku sekolah. scntrasi keanggotaan IPNU berada di-lingkungan >lah milik NU. Perubahan zaman, situasi, dan kondisi (| bersifat intern dan ekstern, ikut mempengaruhi kombangan organisasi. Hal ini menuntut para isionaris IPNU untuk tanggap dan kritis terhadap -ornbangan tersebut. Dari sinilah Kongres X IPNU niya berhasil menetapkan Deklarasi Jombang tentang ibahan nama, sehingga menjadi "Ikatan Pelajar idlatul Ulama". Dengan perubahan nama tersebut, (i perubahan dalam berbagai sektor pun tak dapat ikkan. Pembinaan IPNU tidak lagi hanya terbatas pada in NU yang berstatus Pelajar, melainkan mencakup do Pelajar-Pelajar NU.
2. Kondisi IPNU sebelum Khittah.
IPNU adalah suatu organisasi kemasyarakatan (ormas) dan sangat diharapkan oleh Nahdlatul Ulama sebagai organisasi induknya, telah melangkah menuju kemajuan dan bahkan pernah mencapai zaman keemasan yang telah diakui masyarakat (pada masa keemasan NU). Keperkasaan IPNU sebagai kader elit Pelajar NU dari berbagai disiplin ilmu dengan sangat menyesal tidak sampai pada puncak program yang telah digariskan oleh garis perjuangan dan strategi organisasi. Hal ini terjadi disebabkan karena berbagai problem yang kompleks dan mendasar, sehingga kader-kader NU yang sangat besar jumlahnya harus gugur dengan perlahan dengan iklim yang sangat tak sehat. Iklim yang serba pancaroba ini muncul dalam kondisi IPNU sendiri dan juga akibat organisasi induknya NU, yang pada saat itu masih terbawa arus politik, sehingga kualitas umat tidak menjadi perhatian, bahkan terselipkan dalam agenda program saja. Dan yang lebih tragis lagi, iklim yang tidak sehat tadi menjadi demam dan trauma bagi setiap kader IPNU, sehingga kader IPNU harus gugur sebelum berkembang dan kader IPNU harus memakai baju dan simbol lain, sehingga Pelajar NU merasa takut membawa identitas NU dalam gerak sosial dalam masyarakat.
3. Kondisi IPNU pasca Khittah
Perkembangan IPNU pasca khittah NU dan Kongres Jombang sangat menggembirakan. Khittah NU telah menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan organisasi. Hal ini terlihat dengan semaraknya kegiatan NU dan badan-badan otonomnya, termasuk IPNU.
il<uin kelembagaan, konsolidasi wawasan, dan .••lidos! organisasi, dilakukan terus menerus untuk HKjkalkan kualitas organisasi. IPNU sebagai badan ' mi NU aktif melakukan kegiatan-kegiatan antara lain ilium kembali infrastruktur organisasi, kaderisasi dan |('inbangan rintisan kerjasama dengan berbagai L Namun demikian, disadari hal-hal tersebut belum iiul.
•lisi IPNU Era Reformasi
a reformasi IPNU dituntut lebih cepat menyesuaikan li tengah arus perubahan yang tidak stabil, euforia ik dan kebebasan. Pada era ini muncul kesadaran lusi untuk mengembalikan IPNU pada garis hirannya, yaitu kembali ke basis Pelajar dan santri I telah lama ditinggalkan. Fenomena ini, diperkuat ion munculnya Deklarasi Makasar pada Kongres IPNU li Makasar.
inuanya tadi mendorong IPNU melakukan reorientasi. ib disadari bahwa ternyata belum banyak sumbangan I telah diberikan IPNU bagi anggota dan masyarakat ira luas. Disadari pula bahwa Pelajar dan santri xjai tenaga potensial dalam pembangunan Nasional ibutuhkan pembinaan dan pengarahan yang tepat. ngga dirasa mendesakadanya suatu konsep idiologis ipa Citra Diri IPNU untuk meningkatkan peranserta mi pembangunan bangsa.
LANDASAN BERSIKAP
Seorang kader IPNU dalam menjalankan aktifitas individu dan berorganisasi harus tetap memegang teguh nilai-nilai yang diusung dari norma dasar keagamaan Islam a/a Ahlussunnah wal Jamma'ah dan norma yang bersumber dari sikap kemasyarakatan. Landasan nilai ini diharapkan dapat membentuk karakter diri seorang kader IPNU. Nilai-nilai tersebut adalah : 1. Diniyah / agama.
a. Tauhid (al-atauhid) merupkan keyakinan yang kokoh
terhadap Allah SWT. Sebagai ruh dan sumber inspires!
berpikir dan bertindak. b. Persaudaraan dan persatuan (al-ukhuwah wa al-ittihad)
dengan mengedepankan sikap mengasihi (welas-asih)
sesama makhluk. c. Keluhuran moral (al-akhlakul karimah] dengan
menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran (ash-
shidqu) bentuk kebenaran dan kejujuran yang
dipahami
• Ash-shidqu ila Allah, sebagai individu yang beriman selalu melandasi diri dengan prilaku benar dan jujur, karena setiap tindakan senantiasa dilihat Sang Khalik.
• Ash-shidqu ila al-ummah, sebagai makhluk sosial dituntut bersikap keshalehan sosial, jujur dan benar kepada masyarakat dengan senantiasa melakukan pencerahan terhadap masyarakat.
• Ash-shidqu ila an-nafsi, jujur dan benar kepada diri pribadi merupakan sikap koreksi diri dengan semangat peningkatan kualitas diri.
Amor ma'ruf nahi munkar, sikap dakwah selalu incnyerukan kebaikan dan mencegah segala bentuk kcmungkaran.
>:.ial Kemasyarakatan
Menjunjung tinggi kebersamaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.dengan semangat mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
i. Selalu siap menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang membawa manfaat bag! kemaslahatan manusia.
rikhlasan dan Loyalitas
i. Menjunjung tinggi sifat keikhlasan dalam berkhidmat
dan berjuang. >. Menjunjung tinggi kesetiaan (loyalitas) kepada agama,
bangsa dan negara dengan melakukan ikhtiar
perjuangan melalui panji IPNU
icilmuan, Prestasi dan Kepeloporan.
:i. Menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan semangat peningkatan kualitas SDM IPNU dan menghargai ahli-ahli atau sumber pengetahuan sccara proporsional.
1). Menjunjung tinggi nilai-nilai arnal, kerja dan prestasi scbagai bagian dari ibadah kepada Allah Subhanahu Wo fa 'a la.
c. Menjunjung tinggi kepeloporan dalam usaha mendorong, memacu dan mempercepat perkembangan masyarakat
IV. JATI DIRI IPNU
1. Hakikat dan Fungsi IPNU a. Hakikat
IPNU adalah wadah perjuangan Pelajar NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai kebangsaan, ke-lslaman, keilmuan, kekaderan dan keterpelajaran dalam upaya penggalian dan pembinaan potensi sumber daya anggota, yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran Islam Ah/ussunnah wal /amaah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Fungsi
IPNU berfungsi sebagai :
a. Wadah berhimpun Pelajar NU untuk melanjutkan
semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah. b. Wadah komunikasi Pelajar NU untuk menggalang
ukhuwah islamiyah dan mengembangkan syariat
Islam, c. Wadah aktualisasi Pelajar Nahdlatul Ulama dalam
pelaksanaan dan pengembangan syariat Islam, d. Wadah kaderisasi Pelajar NU untuk mempersiapkan
kader-kader bangsa.
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran panggilan dan pembinaan (targetgroup) IPNU adalah setiap Pelajar bangsa yang syarat keanggotaan, sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Dasardan Peraturan Rumah Tangga IPNU.
r.i IPNU.
ilcnn
'NU sebogai perangkat dan badan otonom NU, secara
rlombagaan memiliki kedudukan yang sama dan
•dorajat dengan badan-badan otonom lain, yaitu icmiliki tugas utama melaksanakan kebijaksanaan NU, Imsunya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat
•ilontu. Masing-masing badan otonom hanya dapat ibedakan dengan melihat orientasi targei group dompokbinaan) dan bidang garapan masing-masing.
kstern
I'NU adalah bagian dari generasi muda Indonesia, yang
nemiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup
>angsa dan negara Republik Indonesia dan merupakan
)agian tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita
)crjuangan Nahdlatul Ulama serta cita-cita bangsa
ndonesia. -^
ontasi.
i;ntasi IPNU berpijak pada kesemestaan organisasi dan
iqotanya untuk senantiasa menempatkan pergerakan
lei zona keterPelajaran dengan kaidah "belajar, berjuang,
i bertaqwa", yang bercorak dasar dengan wawasan
Kingsaan, ke-lslaman, keilmuan, kekaderan dan
Mpelajaran.
Vawasan Kebangsaan
Miwasan Kebangsaan ialah wawasan yang dijiwai oleh isas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah ,obijaksanaan, yang mengakui kebhinekaan sosial -nidaya, yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, uikekat dan martabat manusia, yang memiliki komitmen
dan kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara berlandaskan prinsip keadilan, persamaan dan demokrasi.
b. Wawasan Ke-lslaman
Wawasan ke-lslaman ialah wawasan yang menempatkan
ajaran agama Islam sebagai sumber motivasi dan
inspires! dalam memberikan makna dan arah
pembangunan manusia. Ajaran Islam sebagai ajaran
yang merahmati seluruh alam, mempunyai sifat
memperbaiki dan menyempurnakan seluruh nilai-nilai
kemanusiaan. Oleh karena itu, IPNU dalam
bermasyarakat bersikap fawashuf dan i'tidal, menjunjung
tinggi prinsip keadilan dan kejujuran di tengah-tengah
kehidupan masyarakat, bersikap membangun dan
menghindari laku /afharruf (ekstrim, melaksanakan
kehendak dengan menggunakan kekuasaan dan
kezaliman); tosamuh, toleran terhadap perbedaan
pendapat, baik dalam masalah keagamaan,
kemasyarakatan maupun kebudayaan; lawazun,
seimbang dan menjalin hubungan antara manusia dan
Tuhannya, serta manusia dan lingkungannya; amar
ma'ruf nah/ munkar, memiliki kecenderungan untuk
melaksanakan usaha perbaikan, serta mencegah
terjadinya kerusakan harkat kemanusiaan dan kerusakan
lingkungan, mandiri, bebas, terbuka dan
bertanggungjawab dalam berfikir, bersikap dan
bertindak.
c. Wawasan Keilmuan
Wawasan keilmuan ialah wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anggota dan kader. Sehingga dengan ilmu
M-ngetahuan memungkinkan anggota untuk iriujoktualisasikan dirinya sebagai manusia seutuhnya Inn lidak menjadi beban sosial lingkungan. Dengan ilmu ii'tujelahuan, akan mencetak kader mandiri, memiliki Hirya diri dan kepercayaan diri sendiri dan dasar r-.odaran yang realistik akan kemampuan dirinya di Idiom masyarakat sebagai anggota masyarakat yang
Vciwasan Kekaderan
Vdwasan kekaderan ialah wawasan yang mnempatkan )i(janisasi sebagai wadah untuk membina anggota, agar iKMijadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap diologi, cita-cita perjuangan organisasi, icrtanggungjawab dalam mengembangkan dan nembentengi organisasi, juga diharapkan dapat ncmbentukpribadi yang menghayati dan mengamalkan ijaran Islam ala Ah/ussunnah wal /amaah, memiliki vawasan kebangsaan yang luas dan utuh, memiliki omitmen terhadap ilmu pengetahuan, serta memiliki emampuan teknis mengembangkan organisasi .opemimpinan, kemandirian dan kepopuleran.
/Vowasan Keterpelajaran
/Vawasan keterPelajaran ialah wawasan yang nonempatkan organisasi dan anggota pada icmantapan diri sebagai cenfre of exce//ence xunberdayaan sumberdaya manusia terdidik yang x-rilmu, berkeahlian, dan visioner, yang diikuti kejelasan nisi sucinya, sekaligus strategi dan operasionalisasi yang xnpihak kepada kebenaran, kejujuran, serta amar ma'ruf id/)/ munkar. Wawasan ini meniscayakan karakteristik xqanisasi dan anggotanya untuk senantiasa memiliki
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERJUANGAN DAN PENGEMBANGAN
(GBP3) IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
I. MUKADIMAH
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) adalah organisasi yang berada di bawah naungan /am'/yafi Nahdlatul Ulama (NU). IPNU merupakan tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktualisasi dan kaderisasi Pelajar-Pelajar NU. Selain itu IPNU juga merupakan bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia yang menitikberatkan bidang garapannya pada pembinaan dan pengembangan remaja, terutama kalangan pelajar dan santri Pelajar.
IPNU sebagai bagian yang tak terpisahkan dari generasi muda Indonesia, senantiasa berpedoman pada nilai-nilai serta garis perjuangan Nahdlatul Ulama dalam menegakkan syariat Islam. IPNU memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam upaya untuk melakukan fungsi dan mencapai tujuan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, IPNU harus melakukan aktivitas-aktivitas kebijakan, program dan kegiatan dengan senantiasa memperhatikan dinamika internal maupun eksternal organisasi. Selain itu, kepentingan dan keterkaitan IPNU dengan banyak pihak (sfalceholder) juga menjadi bagian penting yang harus diperhatikan.
Garis-garis Besar Program Perjuangan dan Pengembangan (GBP3) IPNU disusun dengan maksud agar setiap aktivitas IPNU senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan dan pengabdian; dilakukan secara integrative, menyeluruh, terarah dan terpadu di setiap tingkat kepengurusan.
'"••,ui Program Perjuangan dan Pengembangan (GBP3) ni-mberikan kerangka pemikiran dan meletakkan arah i-M(|(]uraan kegiatan organisasi, sehingga pencapaian dapat dilakukan dengan baik dan tepat.
Ur-.ur Program Perjuangan dan Pengembangan (GBP3)
li punduan dalam menyusun aktivitas-aktivitas organisasi
ihin kerangka acuan untuk menetapkan kebijakan
Icngan tujuan :
ipkun keberadaan, peran organisasi dalam memenuhi
Kjun anggota dan masyarakat, dalam menopang
ion IPNU.
ilxingkan potensi anggota secara kritis dan kreatif dalam
IUm kegiatan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Uin kerangka landasan bagi perjuangan organisasi
'(i, secara berencana dan berkesinambungan.
ii yang tercantum dalam Garis-garis Besar Program dun Pengembangan (GBP3) IPNU mencakup 4 (empat) , yaitu: dasar pengembangan program, visi dan misi, .trategis pengembangan dan pokok-pokok program pengembangan.
ujcmbangan program terdiri atas mandat organisasi, nilai yang menjadi pedoman serta azasas-asas (jan. Visi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai lopan, sedangkan untuk mencapai visi tersebut IPNU >an misi. Analisis strategis pengembangan mencakup ujkungan internal dan eksternal, analisis SWOT serta lisis jaringan. Sedangkan pokok-pokok program ingan terdiri atas issue-issue strategis yang selanjutnya <,an rumusan program-program dasar pengembangan.
II. DASAR-DASAR PROGRAM PENGEMBANGAN IPNU A. Mandat Organisasi
Mandat organisasi adalah mandat atau tugas yang diberikan kepada IPNU. Posisi IPNU adalah sebagai salah satu Badan Otonom NU. IPNU harus mengacu pada ketentuan-ketentuan organisasi NU. Dalam Pasal 10 Ayat 1 Anggaran Dasar NU dinyatakan " Untuk melaksanakan tujuan dan usaha.....Nahdlatul Ulama membentuk perangkat organisasi yang meliputi Lembaga, Lajnah dan Badan Otonom yang merupakan bag/an dan kesatuan organisatoris jam'iyah Nahdlatul Ulama.
Tujuan Nahdlatul Ulama sendiri adalah berlakunya ajaran Islam menurut faham Ah/ussunnah wo/ jamaah dan menganut salah satu dari mazhab empat, ditengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wasah Negra Kesatuan Republik Indonesia, (pasal 5 Anggaran Dasar NU). Sedangkan untuk mewujudkan tujuan diatas, dilakukan usaha-usaha di bidang agama; pendidikan, pengajaran dan kebudayaan; social; ekonomi dan usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. (Pasal 6 Aanggaran Dasar NU).
Badan Otonom adalah perangkat organisasi NU yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU, khususnya berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu yang beranggotakan perseorangan (Pasal 17 ayat 1 Anggaran Dasar NU). Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, disingkat IPNU, adalah Badan Otonom yang menghimpun pelajar laki-laki, santri laki-laki (Pasal 6 ayat 6 butir V Anggaran Dasar NU)
Oleh karenanya IPNU mempunyai tujuan terbentuknya Pelajar-Pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari'at Islam menurut faham ah/ussunnari wal jama'ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. (Pasal 7 Peraturan Dasar IPNU)
tujuan tersebut, usaha-usaha yang dilakukan
«li:
miipun dan membina Pelajar Nahdlatul Ulama dalam
nldh organisasi IPNU.
i-isiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus
iHjdn bangsa.
r.dhakan tercapainya tujuan organisasi dengan
imjm landasan program perjuangan sesuai dengan
nbangan masyarakat (mas/ahah al-ammah), guna
udnya /chaira ummah.
r.ahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program
in pihak lain selama tidak merugikan organisasi.
HPerafuron Dasar /PNU)
iltim melakukan aktivitas-aktivitas perjuangan dan (ingan IPNU di tengah-tengah masyarakat, kader-kader untiasa harus berpedoman pada 5 (lima) prinsip dasar Icii-nilai strategis dari ajaran Islam. Kelima.prinsip dasar i/ rnabaa1/ a/-/chomsafi) adalah:
Jqu
Butir ini mengandung arti kejujuran/kebenaran, <iguhan dan keterbukaan. Kejujuran/kebenaran adalah yd kata dengan perbuatan, ucapan dengan pikiran. Apa iliucapkan sama dengan yang dibatin. Jujurdalam hal ini ti tidak plin-plan dan tidak dengan sengaja ildrbalikkan fakta atau memberikan informasi yang «::,atkan. Dan tentu saja jujur pada diri sendiri. Termasuk n pengertian ini adalah Jujurdalam bertransaksi dan jujur ii bertukar pikiran. Jujur dalam bertransaksi artinya duhi segala bentuk penipuan demi mengejar lungan. Jujur dalam bertukar pikiran artinya mencari dhat dan kebenaran serta bersedia mengakui
menerima pendapat yang lebih baik. : r b u k a a n adalah sikap yang lahir dari
&*m
& Pe«fe*&t*f*«
kejujuran demi menghindarkan saling curiga, kecual, dalam hal-hal yang harus dirahasiakan karena alasan pengamanan dan karena tidak semua keadaan harus d.bentakan. Keterbukaan ini dapat menjadi faktor yang ikut men|aga kahesivitas organisasi dan sekaligus menjamin beqalannya fungsi kontrol. Tetapi dalam hal-hal tertentu memang diperbolehkan untuk menyembunyikan keadaan sebenamya otau menyembunyikan informasi seperti telah d.smggung diatas Diperbolehkan pula berdusta dalam mengusahakan perdamaian dan memecahkan masalah kemasyarakatan yang sulit demi kemaslahatan umum.
2.AI-amanahwalwafabil'ahdi
Butir ini memuatdua istilah yang saling tart, yakn. al-amanah dan al-wafa bil'ahdi. Yang pertama secara leb.h umum meliputi semua beban yang harus dilaksanakan ba.k ada perjanjian maupun tidak, sedang yang d.sebut belakangan hanya berkaitan dengan perjanjian. Kedua ist.lah m, digabungkan untuk memperoleh satu kesatuan pengert.anyang meliputi : dapat dipercaya, setia dan tepat ,an,,. Dapat dipercaya adalah sifat yang dilekatkan pada seseorang yang dapat melaksanakan semua tugas yang dipikulnya ba.k yang bersifat diniyah maupun ijtima'iyyah. Dengan s.fa m. orang menghindar dari segala bentuk pembengkala.an dan manipulasi tugas atau jabatan.
<tpw f 6
Lawan dari amanah adalah khianat, termasuk salah satu unsur nifaq. Setia mengandung pengertian kepatuhan dan ketaatan kepada Allah dan pimpinan/penguasa sepan^ng tidak memerintahkan untuk berbuat maks.at. Tepat ,an,, mengandung arti melaksanakan semua perjanpan, ba.k perjanjian yang dibuatnya sendiri maupun peqanpan yang melekat karena kedudukannya sebagai mukallaf, mel.put. |an,. pemimpin terhadap yang dipimpinnya, janji antar sesama Tnggota masyarakat (kontrak sosial), antar sesama anggota kekiarga dan setiap individu yang lain. Menyalah. ,an,.
•,uk salah satu unsur nifaq. Ketiga sifat di atas (dapat uyu, setia dan tepat janji) menjamin integritas pribadi i monjalankan wewenang dan dedikasi terhadap tugas. njkun al-amanah walwafa bil'ahdi itu sendiri, bersama-dengan asshidqu, secara umum menjadi ukuran ulitas yang tinggi dihadapan pihak lain : satu syarat dalam membangun berbagai kerja sama.
..lulah
Bersikap adil (al'adalah) mengandung pengertian
'rklif, proporsional dan taat asas. Butir ini mengharuskan
mi) berpegang kepada kebenaran obyektif dan
nrmpatkan segala sesuatu pada tempatnya. Distorsi
nluian sangat mungkin terjadi akibat pengaruh emosi,
limen pribadi atau kepentingan egoistik. Distorsi semacam
dupat menjerumuskan orang ke dalam kesalahan fatal
uin mengambil sikap terhadap suotu persoalan. Buntutnya
luh tentu adalah kekeliruan bertindak yang bukan saja tidak
nyelesaikan masalah, tetapi bahkan menambah-nambah
nwetan. Lebih-lebih jika persoalannya menyangkut
'.elisihan atau pertentangan di antara berbagai pihak.
lujan sikap obyektif dan proporsional, distorsi semacam ini
put dihindarkan. Implikasi lain dari al-adalah adalah
.rliaan pada aturan main (correct) dan rasionalis dalam
ibuatan keputusan, termasuk dalam alokasi sumber daya
ii tugas ("the right man on the right place"). "Kebijakan"
:mang seringkali diperlukan dalam menangani masalah-
i-.ulah tertentu. Tetapi semua harus tetap di atas landasan
.us) bertindak yang disepakati bersama.
lu'awun
Atta'awun merupakan sendi utama dalam tata hidupan masyarakat : manusia tidak dapat hidup sendiri npa bantuan pihak lain. Pengertian ta'awun meliputi tolong rnolong, setia kawan dan gotong royong dalam kebaikan in taqwa. Imam al-Mawardi mengaitkan pengertian al-birru
(kcboikan) denyan kerolaan manusia dan taqwa dengan ridho Allah SWT. Memperoleh keduanya berarti memperolah kebahagiaan yang sempurna. Ta'awun juga mengandung pengertian timbal balik dari masing-masing pihak untuk memberi dan menerima. Oleh karena itu, sikap ta'awun mendorong setiap orang untuk berusaha dan bersikap kreatif agar dapat memiliki sesuatu yang dapat disumbangkan kepada orang lain dan kepada kepentingan bersama. Mengembangkan sikap ta'awun berarti juga mengupayakan konsolidasi.
5. Istiqomah
Istiqomah mengandung pengertian ajeg-jejeg, berkesinambungan dan berkelanjutan. Ajeg-jejeg artinya tetap dan tidak bergeser dari jalur (thariqah) sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan Rasulnya. Tuntunan yang diberikan oleh Salafus Shaleh dan aturan main serta rencana-rencana yang disepakati bersama. Kesinambungan artinya keterkaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain dan antara satu periode dengan periode yang lain sehingga semuanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan saling menopang seperti sebuah bangunan sedangkan makna berkelanjutan adalah bahwa pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan proses yang berlangsung terus menerus tanpa mengalami kemandegan, merupakan suatu proses maju (progresing) bukannya berjalan di tempat (stagnant).
C. Azas-Azas
Dalam melakukan aktivitas-aktivitas perjuangan dan pengembangan IPNU, azas-azas yang digunakan adalah:
a. Asas keterpaduan
Pelaksanaan program tidak dilakukan secara terpisah (partial) tetapi pelaksanaan antar program memiliki makna terpadu (integral), begitu pula antara pusat dan daerah.
r. \- clxjrsamaan
program dilakukan dengan semangat dan saling menunjang, sehingga keberhasilan merupakan keberhasilan kolektif, bukan keberhasilan
r. munfaat
I'rldksanaan program dan hasilnya diupayakan secara ul-Minal untuk dapat memberikan manfaat bagi anggota, organisasi dan masyarakat.
.<r, kesinambungan
r, mi dimaksudkan agar pembenahan dan pengembangan
•tupakan usaha yang mempunyai sifat meneruskan hal-hal k.i baik yang pernah dilakukan. Disini terkandung prinsip (|<miah terhadap jalur kegiatan yang pernah dilakukan .u(ji dengan kaidah almukhafadlatu 'alal qadimis shalih wal ik//u b// ladidil ash/ah.
us kepeloporan * -
njasan dan pelaksanaan program dilakukan melalui
•( itifitas, serta sarat dengan etos dan semangat kepeloporan.
os keseimbangan.
icjasan dan program yang dilakukan senantiasa menjaga insip keseimbangan, keseimbagan material-spiritual, soimbangan jasmanai dan rohani.
m Misi IPNU
jui sebuah organisasi, IPNU memilki Visi, yakni gambaran lap apa yang ingin dicapai. Visi IPNU adalah : Terwu/udnya n Pe/a/ar bangsa khususnya (para pelajardan sanhi Pe/a/arj berfaqwa kepada Allah SWT, ber-akhlakul karimah, tiasai ilmu pengefahuan dan teknologi, memilki kesadaran /unggung/awab terhadap ferwu/udnya fafanan masyarakaf
yang berkeadilan dan demokrafis afas dasar a/aran Islam Ah/us Sunah Wal Jamaah.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka IPNU mempunyai misi melakukan pembinaan dan pemberdayaan para pe/a/ardan sanfri Pe/a/ar, serta mempengaruhi kebi/akan-kebi/akan p/hak-p/hakyang ferka/f dengan pembinaan dan pemberdayaan para pela/ar dan sanfri Pe/a/ar.
IV. ANALISIS S1RATEGIS PENGEMBANGAN IPNU
Analisis strategis diperlukan untuk melihat dinamika internal dan ekstrenal organisasi; mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang organisasi; serta untuk melihat sejauh mana tingkat kepentingan dan keterkaitan organisasi dengan pihak-pihakyang terkait (stakeholder). Hasil analisis strategis diperlukan untuk merumuskan, merencanakan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas organisasi.
1. Analisis Lingkungan a. Analisis Internal
Kondisi internal organisasi saat ini, dapat dilihat dari beberapa aspek: 1. Keorganisasian
• Sistem organisasi yang belum optimal di hampir semua tempat maupun tingkatan kepengurusan. Roda organisasi berjalan dengan bertumpu pada peran perorangan atau sekelompok orang.
• Masih lemahnya komunikasi organisasi antara berbagai tingkatan. Hal ini berakibat pada lambannya implementasi kebijakan, maupun lemahnya koordinasi kebijakan.
• Penataan organisasi yang belum optimal. Di banyak tempat potensi IPNU belum tergarap dengan baik, terjadi kevakuman organisasi, bahkan di banyak tempat IPNU tidak/belum ada.
• Md-.ih Icmahnya pembinaan dan pengembangan < >i<](inisasi dari tingkatan kepengurusan diatas kepada iiiKjkatan kepengurusan dibawah.
• IVnygnrapan basis pelajar dan santri (sekolah dan pondok pesantren) belum sepenuhnya dapat mcmenuhi amanat Deklarasi Makassar.
• I )i beberapa tempat, perangkat (sarana-prasarana) pendukung berjalannya roda organisasi masih minim.
• I )i banyak tempat dan tingkatan kepengurusan, NU sebagai induk organisasi belum sepenuhnya mclakukan pembinaan dan pengembangan terhadap II'NU sebagai salah satu Badan Otonomnya.
• Icmahnya koordinasi organisasi dengan Banom NU yang lebih khusus.
• Tidak adanya supporting system yang tepat dalam mencapai visi dan misi seperti pelatihan-pelatihan non pengkaderan.
Kdderisasi
• Sistem kaderisasi yang ada belum sepenuhnya dijalankanolehlPNU.
• Lemahnya perencanaan, implementasi dan evaluasi program pengkaderan terutama disekolah-sekolah dan pesantren.
• Belum ada standard isi (confenf) materi pengkaderan, maupun standard pemateri pengkaderan.
• Koordinasi program pengkaderan belum dilakukan secara optima I.
• Minimnya kegiatan pengkaderan, berakibat pada minimnya jumlah kader. Selanjutnya, regenerasi kepengurusan terganggu/tidakstabil/tidak normal.
• Lemahnya system pengkaderan dalam mewujudkan kader-kader yang militan dan mempunyai kemampuan intelektual
• Belum adanya pendampingan kader yang optimal terutama disekolah dan pesantren
3. Pembiayaan organisasi
• Belum tergarapnya sistem iuran anggota dan alumni sebagai salah satu penyokong berjalannya roda organisasi.
• Belum optimalnya sumber pembiayaan organisasi, sehingga seringkali mengalami kesulitan membiayai aktivitas organisasi.
• Belum adanya sistem pengelolaan keuangan organisasi yang baik, sehingga seringkali mengalami inefisiensi dalam pembiayaan aktivitas organisasi.
4. Orientasi program dan pelaksanaan program
• Perencanaan kebijakan, program dan kegiatan belum sepenuhnya dilakukan secara utuh dan menyeluruh. Kebijakan, program dan kegiatan lebih banyak dilakukan secara temporer, tidak terencana, sehingga tidak terjadi kesinambungan.
• Kebijakan, program dan kegiatan belum banyak berorientasi pada visi kepelajaran sebagaimana amanat Deklarasi Makassar.
• Di beberapa tempat, terjadi kevakuman aktivitas. Yang ada hanya rutinitas mengikuti konferensi atau Kongres.
• Kebijakan, program dan kegiatan yang ada belum banyak menyentuh kebutuhan dan kepentingan Anggota, khususnya para pelajar dan santri.
• Belum terciptanya program kerja yang integrated.
5. Partisipasi-kemitraan
• Kurangnya terjalin kemitraan antara IPNU dengan pihak-pihak luar yang mempunyai peran dan posisi strategis, baik pemerintah maupun swasta, nasional maupun internasional. Kerjasama atau kemitraan yang ada selama ini hanya bersifat temporer, belum berupa aktivitas berkelanjutan.
• Partisipasi IPNU dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara belum optimal. Dalam beberapa hal,
Uiususnya bidang pendidikan, respon terhadap pci'.oalan pendidikan nasional amat kurang.
Miilr.ir. I xlcrnal
iliin(|kan kondisi external organises! saat in!, dapat dilihat
in hoberapa aspek, yaitu:
I'olitik
• Adanya system multi partai yang memberi kesempatan untuk partisipasi politik secara luas.
• Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang penekanannya pada Kabupaten/Kota.
• Refomasi bidang politik dan pembangunan demokrasi sedang berjalan.
I lukum
• Belum adanya supremasi hukum. Penegakan dan kepastian hukum di Indonesia masih rendah. Bahkan aparat penegak hukum banyak terkena indikasi maupun terlibat kasus/praktik-praktik KKN.
• Kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum juga masih kurang.
Ekonomi
• Terjadi ekploitasi kekayaan alam Indonesia yang hampir-hampir tak terkendali, kurang mempertimbangkan kelestarian alam dan lingkungan.
• Belum pulihnya Indonesia dari krisis ekonomi.
• Aadnya ketergantungan ekonomi Indonesia pada pihak 'asing' (donor).
• Globalises! ekonomi terjadi, salah satunya mengemuka dalam bentuk liberalises! perdagongan barang dan
jasa.
• Belum terciptanya pemerataan ekonomi dalam
masyarakat Indonesia
A, Sosia! - Budaya
• Adanya kecenderungan materialisme dan pola hidup konsumerisme pada masyarakat.
• Kurangnya kecintaan terhadap produk-produk dalam negeri.
• Adanya krisis moral dan keteladanan dari para elit-elit politik/para pemimpin nasional.
• Praktik-praktik KKN yang makin marak disemua tempat. Tujuan reformasi salah satunya untuk memberantas KKN, nampaknya tidak menampakkan hasil.
• Derasnya pengaruh budaya dan gaya hidup 'luar' seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.
5. Dakwah
• Kurangnya kesalehan social masyarakat. Secara perorangan masyarakat beragama ketat menjalankan peribadatan, dan sebagai komunitas melakukan upacara keagamaan. Namun itu tampaknya tidak berkaitan dengan ksalehan masyarakat.
• Maraknya penggunaan simbol-simbol keagamaan.
• Semakin permisifnya masyarakat terhadap pelonggaran nilai-nilai moral dan etika.
6. Pendidikan
• Masih rendahnya mutu pendidikan nasional secara keseluruhan.
• Kurangnya komitmen bersama dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
• Makin tidak terjangkaunya pendidikan yang bermutu oleh masyarakat kelas bawah.
• Sarana-prasarana pendidikan (terutama pendidikan dasar - menengah) di banyak tempat masih jauh dari yang memadai.
• Alokasi anggaran negara untuk pendidikan (baik di tingkat pusat maupun daerah) masih kurang.
• Kebijakan tentang pendidikan masih belum terpadu, birokratis dan kurang menyentuh persoalan kualitas pendidikan.
• Maraknya kenakalan dan kejahatan dikalangan para pelajar.
/ Kompetitor
• Maraknya kehadiran kelompok-kelompok remaja (gank, klub dll) sesuai minat-bakat mereka. Seiring dengan pudarnya peran organisasi extrapelajar.
• Maraknya kehadiran kelompok remaja-remaja masjid di berbagai sekolah.
• Eksistensi OSIS dan PRAMUKA di sekolah belum memberikan ruang kreativitas yang luas bagi pelajar.
• Dalam beberapa hal seperti: kaderisasi, penggarapan sekolah, Pll dan IRM telah melakukan dengan lebih baik dibandingkan IPNU.
i.ms SWOT
1 ckuatan
• Karena merupakan Badan Otonom NU, maka jangkauan untuk pengembangan organisasi IPNU di beberapa tempat lebih jauh dan meluas mengikuti NU.
• Banyaknya pondok pesantren sebagai ciri khas pendidikan dikalangan warga NU merupakan basis potensial IPNU.
• Banyaknya sekolah-sekolah milik NU maupun milikwarga NU juga merupakan basis potensial IPNU.
• Berkembangnya pemikiran kritis dan toleran yang berpijak pada khazanah keilmuan dan budaya ASWAJAdikalangan remaja dan pesantren.
• IPNU yang berpedoman pada ajaran NU yang cenderung memiliki kesamaan dengan tidak membunuh tradisi dan budaya masyarakat memungkinkan mudah diterima oleh masyarakt Indonesia.
• !PNU memiliki bekal dan tradisi keagamaan yang kuat, dapat menjadi tawaran bagi para remaja dan pelajar yang membutuhkan siraman rohani dan aktivitas bernuansa keagamaan.
• Adanya jaringan organisasi yang kuat mulai dari tingkat terbawah sampai nasional dan internasional
• Posisi IPNU sebagai ujung tombak pengkaderan di NU
b. Kelemahan
• Kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan tidak terencana, masih bersifat temporer dan tidak berkesinambungan.
• Lemahnya profesionalisme dan manajemen organisasi.
• Lemahnya system dan supporting system organisasi, sehingga organisasi hanya bertumpu pada peran perseorangan atau kelompok.
• Rendahnya sikap konsistensi dari pengurus dalam menjaiankan fungsinya.
• Kurang tepatnya rekruitmen personal pengurus.
• IPNU belum mempunyai rumusan visi social yang operasional dan jelas, yang dipahami dan disepakati oleh setiap pemimpin NU di semua level untuk diperjuangkan.
• Adanya nuansa politik yang kuat, sedikit-banyak mengaburkan jatidiri IPNU.
• Kekurangan sumber pembiayaan untuk aktivitas organisasi.
c.
Peluang
• Kecenderungan pemberian peran yang lebih besar kepada masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya bidang pendidikan, merupakan peluang bagi IPNU dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat penunjang pendidikan sekolah bagi para pelajar.
• Adanya kesadaran dan kebutuhan akan nuansa religius bagi aktivitas para remaja dan pelajar ditengah derasnya modernises!.
/Vikin banyaknya Pelajar-Pelajar warga NU yang nrnempuh pendidikan di sekolah-sekolah umum dan x'Kjengsi akan memberikan peluang bagi IPNU untuk icngarap para pelajar di sekolah-sekolah tersebut. iiinyaknya alumni IPNU yang menempati tempat-tempat Imtegis baik dilevel pemerintahan maupun non x-merintahan.
nnan
/lodernisasi daan globalises! yang membawa nilai-nilai niru,yang mempengaruhi perilaku, moralitasdan ideology (ing tidak sesuai dengan nilai-nilai ahlussunah wal-una'ah.
4odernisasi dan globalises! juga potensial untuk u.'lunturkan atau melemahkan nilai-nilai idealisme dan I'mangat generasi muda. Budaya 'instan', hedonisme, rngaruh negatif teknologi informasi, materialisme K'rupakan salah satu contoh ancaman bagi masa depan rnerasi muda sekarang.
(•ikcmbangnya orientasi politik yang terlalu kuat dalam rrorganisasi, yang berimbas pada terjadinya kalkulasi-ulkulasi politik, bukan orientasi program yang sesuai rngan jatidiri IPNU.
•dunya organisasi yang memiliki segmen garapan yang una dengan IPNU sehingga menyebabkan generasi muda 'NU tertarik pada organisasi external NU.
luringan (stakeholder)
(ion dan aktivitas IPNU bersentuhan atau berhubungan
xnbugai pihakyang terkait (sto/cefio/der). Diantara semua
•/io/(/or penting IPNU adalah :
Inn porangkat organisasi NU lainnya. irmpnkan stakeholder penting IPNU. Karena IPNU adalah i '.din l.ddiin ( monoid NU yang diberi mandat garapan in '.(inln loki luki. IPNU sebagai salah
satu perangkat organisasi NU, mempunyai tugas dan tanggungjawab membantu terwujudnya tujuan NU sesuai dengan bidang garap IPNU. Oleh kareanya IPNU harus berpedoman pada jati diri NU.
IPNU dengan perangkat-perangkat organisasi NU lainnya (BANOM, Lembaga dan Lajnah) memiliki keterkaitan yang erat. Badan Otonom (BANOM) NU yang memiliki keterkaitan sangat dekat dengan IPNU adalah IPPNU dan ANSOR. Sedangkan Lembaga yang memilki keterkaitan sangat dekat adalah LP Ma'arif dan RMI. Karena terkait, maka segenap langkah-gerak IPNU seyogyanya harus sinkron, sinergi dan terpadu dengan perangkat-perangkat organisasi NU Lainnya.
2. Masyarakat
Masyarakat merupakan elemen yang sangat penting dalam konteks kehadiran dan kiprah organisasi. Apakah kehadiran dan kiprah IPNU cukup relevan dan bermanfaat? jawabannya salah satunya ada pada masyarakarat. Masyarakat yang menilai apakah IPNU kehadirannya membawa manfaat bagi masyarakat atau tidak. Apakah IPNU cukup memberikan kontribusi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat sesuai bidang garapnya? Kehadiran dan kiprah IPNU harus senantiasa memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan memperjuangkan kepentingan masyarakat sesuai bidang garap IPNU. Artinya, kehadiran, kiprah dan khidmat IPNU bukan hanya untuk warga NU semata, tetapi untuk masyarakat secara luas, untuk bangsa dan negara.
3. Sekolah
Sekolah merupakan institusi penting bagi eksistensi dan perkembangan masyarakat. Karena sekolah merupakan institusi pendidikan, tempat mendidik, sosialisasi nilai-nilai dan ajaran, transfer ilmu pengetahuah dan teknologi. Namun meskipun demikian, ada keterbatasan sekolah dalam mengemban tugas pendidikan. Oleh karenanya, IPNU sebagai
.<im yang garapannya para pelajara'an santri merupakan I up dan penunjang sekolah dalam mengemban tugas ihin, misalnya dalam masalah pendidikan leadership nmpinan), komunikasi dll. IPNU ibaratnya adalah ./•,choo/".
I'osantren
pesantren memiliki posisi sentral di NU. Sesungguhnya I-. i dan jatidiri NU bersatu dasar dengan system ihmnya pondok pesantren. Secara histories system it on merupakan satu-satunya model pendidikan Islam • •melihara, meneguhkan, dan mengembangkan ajaran Mussunnah wal-jama'ah di tenga-tengah masyarakat. I- on pesantren dirancang dan dikelola oleh masyarakat in pesantren memiliki kemandirian yang luarbiasa, baik mcmenuhi kebutuhan sendiri, mengembangkan ilmu i) maupun dalam mencetak ulama. Oleh karena nya peranan pesantren bag! NU, maka IPNU sebagai ilu Badan Otonom NU harus serius menggarap para <orena para santri merupakan kader-kader potensial insa depan.
iluh
ing sebagai salah satu Badan Otonom NU, posisi IPNU
bagian dari generasi muda Indonesia yang sadarakan
mgjawab dalam memberikan sumbangsih bagi
mya tujuan nasional. Dalam kerangka pencapaian
Kisional, perlu upaya sinergi-terpadu antara masyarakat
ncrintah, sesuai dengan peran dan posisinya masing-
IPNU yang memiliki focus garapan para pelajar dan
(ing merupakan bagian dari generasi muda Indonesia.
kaitan ini, perlu jalinan kerjasama/partnership yang
ontara IPNU dan pemerintah. Artinya dalam beberapa
on, IPNU juga harus tetap kritis menyoroti berbagai
in dan program pemerintah sesuai dengan relevansi
persoalan dengan IPNU khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
V. POKOK-POKOK PROGRAM PENGEMBANGAN IPNU
A. Issue Strategis
a. Penguatan sistem dan peningkatan kualitas sumberdaya
kader pelajar dan santri NU dengan senantiasa tetap
berpedoman pada nilai-nilai dan jati diri NU. d. Peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajar dan santri
Nahdlatul Ulama melalui jalur formal, non formal dan
peningkatan ketrampilan untuk menjawab tantangan
kompetisi global, e. Pemantapan penataan orgnisasi dengan menciptakan
kondisi organisasi, system organisasi yang sehat dan
dinamis. f. Peningkatan profesionalisme dan sikap mental pengurus
untuk mengelola organisasi. g. Membangun kemitraan strategis dengan jaringan
organisasi pelajar serta lembaga-lembaga strategis —
pemerintah maupun non-pemerintah, nasional maupun
asing—. h. Pengembangan wacana keilmuan, pemikiran kritis dan
pengenalan tehnologi di kalangan pelajar dan santri. i. Mewujudkan supporting system untuk mencapai visi IPNU,
khususnya dalam pemberdayaan segmen garapan IPNU
dan pada umumnya bangsa Indonesia, j. Pengembangan pola penggalian dana dan
pengelolaannya.
B. Prog ram-Prog ram Dasar Pengembangan IPNU
1. Program orientasi pengembangan sistem pengakaderan IPNU
I'l." in mm i .(iiimulisasi polo kaderisasi yang terpadu, tearah 'Inn li'iul in dongan pendekatan kualitas dan !•!••.iiMiiiiliuiiycin potensi kader. I'n M|(mi pombangunan dan pengembangan system serta
-.hi.polling system organisasi yang solid.
l'i<M|iom penataan dan pengembangan organisasi di
i li iridli daerah, khususnya di daerah luar Jawa.
i'm x|mm pengembangan organisasi di sekolah-sekolah dan
l» Hulok-pondok pesantren.
peningkatan profesionalisme dan orientasi sikap-mental pengurus disemua level dan lin< jkutan.
I'n xjram dengan orientasi peningkatan kualitas pendidikan ihkji para pelajar dan santri. I'nxjram pendataan potensi organisasi. I'logram kegiatan yang riil serta dapat dirasakan oleh nidsyarakat. I logram kemitraan strategis dengan lembaga-lembaga
•.Imtegis —pemerintah maupun swasta, nasional
muupun asing—. serta dengan organisasi pelajar lainnya
1'iogram peningkatan kemampuan keilmuan dan
(HMiguasaan teknologi bagi para pelajar dan santri.
VI. PENUTUP
dengan mandat organisasi, dan mengacu pada visi dan 'NU serta sesuai dengan hasil analisis strategis dapat Imi issue-issue strategis sekarang dan kedepan. Untuk wab issue-issue strategis tersebut, diperlukan rumusan im-program dasar pengembangan. Rumusan-rumusan mi dasar pengembangan ini merupakan rumusan-rumusan (program-program dasar atau pokok-pokok program). mi program dasar, maka perlu penjabaran, baik pada tingkat iksinya, strategis pelaksanaanya, tahapan-tahapan mbangannya, dan waktu pelaksanaannya. Penjabaran mi dasar ini harus dilakukan oleh Pimpinan Pusat IPNU.
0 Komentar